Enter your keyword

Cerita Pemuas Nafsu (khusus 18+)


Kamis, 26 Januari 2017

Kejadian Yang Tidak Terduga Bersama 2 Sepupu Ku

By On 1/26/2017 09:15:00 PM
cdewasa18.blogspot.com Suara bel mengagetkanku saat sedang santai nonton TV dirumah paman dan bibiku.Ini adalah hari keduaqu di Yogya dalam rangka persiapan test masuk perguruan tinggi di kota tsb. Dgn malas2an aqupun membukakan pintu,




“Woyyy…. Ray!! kok gak ngomong2 sih dateng ke Yogya, aqu juga kangen tau..!!” sosok cantik yg memberondongku dgn kata2nya yg bawel itu adalah Anjani, anak dari salah satu pamanku di Yogya. Anjani ini memiliki wajah yg cantik agak oval, dgn hidung mancung dan kulit putih bersih. Tingginya sekitar 165cm dgn body proporsional aduhai dan ukuran bemper depan lumayan…yaaahhh 34B deh kira2. Dibelakang Anjani ada 2 lagi sepupuku yg juga gk kalah cantik yaitu Rani 160cm / 34B dan Anis adiknya yg memiliki tubuh lebih tinggi mungkin hampir 170cm dgn buah dada kira2 seukuran lah dgn kakaknya.
“Iya nih Ray, kenapa juga kamu gak ngabarin kita2? mang kamu cuma kangen sama Widya saja ya? Awas ya kamu..” Rani menimpali ocehan Anjani padaqu.

“Iya, rencananya aqu hari ini mo jalan ke tempat kalian bareng Widya, tapi tadi pagi kata Widya kalian ber 3 malah mo kesini. Ya sudah tak tunggu saja disini. Sama aja toh…"
"weeekk” sahutku cuek.

“Hayo buruan masuk, Widya masih tidur tuh kayaknya..” ajakku kepada mereka.

Anjani dan Rani saat itu seusia dgnku (18 tahun) dan sama2 baru lulus SMU, sementara Anis 2 tahun lebih muda dan baru naik ke kelas 2 SMU.
Ketiga sepupuku inipun kemudian masuk ke dalam rumah. Aqu mengikuti mereka dari belakang sambil senyum2 sendiri melihat kecantikan ke 3 sepupuku yg telah 3 tahun tak bertemu ini. Ternyata hanya 3 tahun telah lebih dari cukup untuk membentuk 3 remaja ingusan menjadi sosok2 wanita yg cantik dan sangat menawan seperti mereka. 
Anjani, dgn rambut lurus sebahu dan mengenakan kaos santai dan rok mini benar2 sangat membuatku penasaran, apakah dia senakal Widya yang punya rumah ini yg semalam baru saja bercinta dgnku. Sementara Rani dan Anis berpakaian lebih sopan dgn kemeja dan celana jeans panjang tapi tetap saja lekuk2 tubuh mereka membuat Ray juniorku bangun diam2 dalam sangkarnya.
Tak lama kemudian, Widya keluar dari kamarnya. Nampaknya dia baru saja mandi. Dgn hanya memakai kaos model U Can See (my body).. dan celana batik kondor yg pendek banget. Dgn gaya cueknya dia menyapa ketiga bidadari lainnya ini…
“Weyy… wess do theko toh? sorry, aqu bar adhus..hehe” (Weyy… dah pada dateng ya? Sorry, aqu baru aja selesai mandi)… gitu kira2 translatenya.
Pagi menjelang siang itupun kami habiskan dgn bercanda ria sambil mengenang hal-hal konyol yg dulu sering kami laqukan bersama-sama saat masih kecil. Kami berlima ini memang dari kecil akrab sekali mungkin karena kami semua seumuran. Sementara sepupu-sepupuku yg lain rata2 berusia 4-5 tahun lebih tua, bahkan ada yg berusia 15 tahun lebih tua dariku.
Sekitar pukul 15.00 Rani dan Anis pamit karena mereka katanya ada acara lagi dgn kawan2nya. Tinggallah aqu, Anjani dan Widya.
“Hehh… Win, kamu tu semalam cuma berdua sama si Ray? Pakde budhe lagi ke Magelang kan? tanya Anjani menyelidik.


“Ho oh… untung ada Ray, kalo nggak malah sendirian toh aqu?” jawab Widya.


“hehehe… Ray, kamu ngaqu aja deh semalam ngapain aja sama si Widya?” duuuhhhhhh…. aqu benar2 terkejut tiba2 dapat pertanyaan yg to the point seperti itu.

“yeee…. kamu mau tauuuu aja. Rahasia dong ah..” sahutku sambil coba2 memancing di air keruh. Karena kalau dari gaya bicara dan bahasa tubuhnya, sepertinya Anjani ini juga gak kalah berpengalaman dibanding Widya dalam urusan Sex.
“Heee… kamu nih yaa… sok rahasia-rahasiaan sama aqu…” katanya sambil mencubit genit perutku. Aqu bukannya menghindar, malah kutarik aja Anjani dalam pelukanku. Kemudian kucium dgn cuek pipinya..
“Hehhh… kok malah ngesun aqu toh? dasar ya kamu ini..” katanya manja. Tapi Anjani gak marah sama sekali, malahan tangan kirinya melingkari pinggangku.

“Win…. pasti kamu semalam ehem..ehem yaaa… aqu kan tau kamu… dah deh ngaqu aja” tanya Anjani semakin menyelidik.
“hihihi… yo takonen si Ray wae tho Wi. ” Widya menjawab dgn sangat cuek.
Aqu semakin menangkap sinyal2 positif nih. Jangan2 Anjani dan Widya ini memang saling terbuka masalah sex.

“tuh kan..!!! Ray, kamu semalam ML ya sama Widya” Deg..!!! kali ini aqu beneran kaget dgn pertanyaan Anjani yg vulgar itu, terutama untuk seorang wanita Yogya seperti dia.

“hehehe…” aqu hanya menjawab dgn terkekeh.

“Iiiihhh… kamu nih ya, udah deh kalo sama aqu cuek aja. Rahasia terjamin kok… asal….hihihi”“Asal apa?” tanyaqu…

“Asal aqu juga boleh ikutan nyobain ini…” Sambil tangannya tiba2 memegang kemaluanku dari luar celana.

“Tuh kan… belum apa2 aja kamu dah konak begini… hahahhaa”
“hahaha… Iya Ray, kalo sama Anjani kita cuek aja kok. Aqu sama dia selalu saling terbuka masalah sex, yg belum pernah kita laqukan cuma… main ber 3..hahhaa”
fiuwww… aqu terkejut sekaligus gembira dan horny meningkat membaygkan pesta sex dgn sepupu binal ku.
” Ray… kemaluanmu gede banget sih? kamu ke mak Erot yah?” Tanya Anjani dgn mimik serius tapi seperti bercanda begitu dgn cueknya dia membuka celana pendekku yg kebetulan memang gak pake retsleting tapi cuma karet saja.



“Enak aja… ini asli dong…uuhhh, enak banget sih Wi” sahutku sambil melenguh keenakan karena Anjani dgn santainya langsung mengemut kepala bajaqu.
“Ssssttt…. terus Wi… uhhh sedotan kamu lebih mantep dari vacum cleaner deh…”
Anjani semakin bersemangat mengemut, menjilat dan menyedot2 kemaluanku. Posisi dia pun saat ini menungging sambil terus mengoralku. Posisi ini semakin memudahkanku meremas2 susunya yg kenceng banget itu.
Kemudian kulihat Widya mendekati Anjani dari belakang. Dgn santainya dia meloloskan Rok dan Celana dalam Anjani. Sementara aqu meloloskan kaosnya. Hingga saat itu Anjani pun telah telanjang bulat di hadapanku dan Widya. Kemudian tanpa kusangka- sangka, tiba2 Widya berjongkok di belakang Anjani, Widyapun mulai menjilati kemaluan Anjani yg membuat Anjani semakin menggila mengoralku. Melihat kejadian ini membuatku semakin bernapsu untuk pesta sex dgn sepupu binal ku hingga hampir meledak orgasmeku yg pertama. Menyadari ini aqu segera menyetop Anjani dari sepongan mautnya.
Kemudian aqu pun mulai menghisap-hisap putingnya. Anjani pun tiduran terlentang di Sofa. Aqu mulai mengerjai buah dadanya kiri dan kanan. Putingnya benar2 sempurna… mungil tapi sangat keras dan berwarna pink muda. Buah dadanya sangat kenyal dan bahkan sedikit lebih kencang dibanding buah dada Widya. Kemudian jilatankupun mulai bergerak ke arah pusar dan kemaluannya. Sebelum kujilat kemaluan Anjani, sebelumnya kucium dulu bibir Widya dgn ganas dan dia pun menyambut dgn tidak kalah liarnya.
Kemudian Widya berdiri dan melucuti semua pakaiannya. Kemudian dia berjalan ke arah wajah Anjani dan mengangkangi Anjani hingga kemaluannya tepat berada didepan mulut Anjani. Sementara aqu mulai mengorek2 dan menjilat2 kemaluan Anjani.
Bau kemaluan Anjani ini sungguh harum. Selain itu bulunya benar2 dicukur habis hingga kemaluan tembem itu kelihatan begitu merah merona. Mendapat serangan dariku Anjani semakin blingsatan, sementara Widya juga tidak kalah liar sambil terus menekan-nekan kemaluannya ke wajah Anjani…. Aqu benar benar menikmati pesta sex dgn sepupu binal ku.
“Sssttt…. ooohhh.. Wi… lidahmu penak Wi… terus sedot itilku Wi…” erang Widya..
Kemudian aqupun meminta Anjani untuk menungging. Sementara Widya beringsut dan berdiri dihadapan Anjani. Aqupun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam kemaluan Anjani yg masih sempit banget…
“Aaahhhh… Rayyy..Edaaannn, pelan-pelan Ray.. kemaluanmu gede banget..” Anjani agak terkejut ketika kepala kemaluanku mulai memasuki liang surganya. Aqupun mulai menggenjotnya pelan-pelan…
“ooohhh… Wii… kemaluanmu sesek banget.. hhuufffftt…ooohhh..oohhhh…”erangku keenakan 
“Rayy… ooohhh penuh banget Ray…ooohh…ssstt….genjot terus Ray…aahh…ahhh”
Aqu semakin bersemangat menggenjot Anjani, sementara Widya aqu lihat mengocok-ngocok kemaluannya dgn jari-jarinya. Setelah sekitar 10 menit….
“OOOhhh…Raayyyy…aqu keluaarr…. oohh….”
Anjani pun terkulai setelah mengalami orgasme yg Dahsyat. Sementara kemaluanku seperti tersiram air hangat didalam kemaluannya…. uuhhhh nikmatnya benar2 super duper dahsyat pesta sex dgn sepupu binal ku.
Kemudian perlahan2 aqu mencabut kemaluanku. Dan berjalan mendekati Widya ygkelihatan telah sangat menanti kehadiran kemaluan kesaygannya ini. Widyapun bersandar di dinding, sementara kakinya yg sebelah kanan dinaikkan ke sandaran kursi. Aqupun sambil memeluknya lalu mulai menancapkan Kemaluanku ke kemaluan Widya dalam keadaan berdiri.

“Ahhh… Rayy… mantep banget saygg….” erang Widya keenakan sambil mulai menggoyg pinggulnya. Goygannya ini ternyata memiliki efek yg sangat dahsyat. Kemaluannya terasa seperti menyedot kemaluanku semakin dalam ke dalam rongga-rongga kemaluannya.
“Ssttt…. kemaluanmu legit banget sayg… aqu pengen entotin kamu terus2an kalo begini” ucapku sambil mengulum dan menjilat daun telinga Widya.
“Ahh… iya Ray, entotin aja aqu terus Ray…. oohhh, kapan aja kamu mau kamu tinggal ngomong ke aqu…. oohhaahhh…sstt….oohhh” Widya semakin menikmati genjotan-genjotanku dalam kemaluannya.

Kemudian Widya memintaqu berbaring di karpet.. Rupanya dia telah tidak sabar untuk posisi favoritnya waktu ngentot yaitu Woman on Top. Widya pun mengangkangi kemaluanku… kemudian menancapkan Kemaluanku ke dalam kemaluannya… Blezzz….
“Ohhh…. Widd, anjritttt… kemaluanmu sempit bangettt” erangku keenakan.
Anjani yg telah mulai segarpun mendekati kami. Kemudian dia mencium bibirku dgn sangat liar. Tangankupun gak mau kalah meremasi buah dada Anjani. Gak cukup dgn itu, Anjani kemudian mencium Widya dgn sangat liar, Widya pun mengimbangi ciuman Anjani sambil pinggulnya terus menggoyg kadang seperti goyg ngebor Inul, kadang goyg patah2 annisa bahar, dan masih banyak lagi deh.
Tangan kiriku kumanfaatkan untuk meremas buah dada kanan Anjani, sementara tangan kanan meremas buah dada kiri Widya. Dua wanita gila sex ini pun semakin menggila. Kemudian Anjani memberikan buah dadanya ke mulutku minta dihisap. Aqupun menghisap pentil merahnya itu tanpa ampun membuatnya semakin terengah2. Sekarang tangan kiriku mulai mengocok kemaluan Anjani, sehingga posisi kami saat itu betul2 saling memberikan kenikmatan satu sama lain. Kemaluanku menancap di kemaluan Widya, jariku bermain di klitoris Anjani, Mulutku mengenyot buah dada Anjani, sementara Anjani dan Widya masih terus berciuman dgn sangat liar dan saling memberikan Rangsangan. Tiba2 Widya berteriak…

“Rayy…. aqu mau keluar Ray…. ooohhh…..”
“Aqu juga Ray…. sstt… terus Kocok Ray…… ahhh..enak banget…” Sementara aqupun telah hampir sampai… dan mereka berduapun akhirnya orgasme bersamaan…

“Raayyyyy…. ooohhhhhhh…” teriak mereka bersamaan…
Aqupun segera mencabut kemaluanku kemudian berdiri dihadapan mereka berdua.. Kemudian ku kocok dgn kecepatan tinggi karena aqu sendiri juga telah hampir orgasme. Anjani dan Widya sama2 membuka mulutnya menunggu tembakan2 liar dari kemaluanku… dan…
“Aaahhhh….. ahhhh… ahhhh… aqu keluaaaaaarrr…..” erangku keenakan sambil menembakkan pejuku ke mulut mereka berdua. Anjani dan Widya seperti tidak ada puasnya dan seperti berlomba menelan pejuku sebanyak-banyaknya.
Kemudian mereka berdua segera menjilati dan menghisap kemaluanku secara bergantian. Semua bagian kemaluanku mulai dari kepalanya, batangnya sampai bijinya benar2 diusap habis dua lidah betina-betina muda dan sexy dari yogya ini.

“Heee… gila banget kamu Ray… nyesel aqu baru tau kalo kemaluan kamu segede dan sekuat ini” kata Anjani sambil tangannya terus mengelus-elus batang dan kepala kemaluanku. 
“hehehe… kamu sih gak pernah mau tanya-tanya ke aqu… hahaha” sahutku bangga.
Tak terasa ternyata saat itu telah pukul 17.30 Kemudian kami pun mandi bersama-sama dan kembali melaqukan pesta sex yg luar biasa sampai pagi. Saat ini Anjani berumur 32 tahun, memiliki 1 orang putri namun tubuhnya masih sangat terawat dan kami kadang2 masih melaqukan pesta sex dgn sepupu binal ku saat aqu sedang berkunjung ke Yogya, tentu saja tanpa sepengetahuan suaminya dong. Sementara Widya saat ini berumur 33 tahun, memiliki 2 orang anak. Widya tinggal di Kalimantan sekarang karena ikut dgn suaminya. END…

Akhirnya Yang Ku Inginkan Semenjak Istriku Telah Tiada Telah Tersalurkan

By On 1/26/2017 04:32:00 AM
cdewasa18.blogspot.comDitinggal mati oleh isteri di umur 39 tahun bukan hal yg menyenangkan. Namaqu Ardy, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yg lebih muda lima tahun dariku sudah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aqu seorang diri dgn dua orang anak yg masih membutuhkan perhatian penuh.
Aqu harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka. Bukan hal yg mudah. Sejumlah kawan menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yg bagus, namun aqu tak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yg tak menyaygi mereka. Karena itu aqu sangat hati-hati.
Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yg tak tergantikan. Anita kini berumur sepuluh tahun dan Marko adiknya berumur enam tahun. Anak-anak yg lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi berkumpul bersama kawan-kawannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari sudah larut malam dan anak-anak sudah tidur, kesepian itu semakin menyiksa.


Sejalan dgn itu, nafsu birahiku yg tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran. Beberapa kawan mengajakku mencari perempuan panggilan namun aqu tak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan niatku. Terpaksa aqu bermasturbasi. Sesaat aqu merasa lega, namun sesudah itu keinginan untuk menggeluti tubuh seorang perempuan selalu muncul di kepalaqu karena rasa kesepian.
Tak terasa tiga bulan sudah berlalu. Perlahan-lahan aqu mulai menaruh perhatian ke perempuan-perempuan lain. Beberapa kawan kerja di kantor yg masih lajang kelihatannya membuka peluang. Namun aqu lebih suka memiliki mereka sebagai kawan.
Karena itu tak ada niat untuk membina hubungan serius. Di saat keinginan untuk menikmati tubuh seorang perempuan semakin meningkat, kesempatan itu datang dgn sendirinya. Senja itu di hari Jumat, aqu pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Darmo. Maklum sudah mulai gelap dan aqu tak terburu-buru.
Di depan hotel Mirama kulihat seorang perempuan kebingungan di samping mobilnya, Suzuki Baleno. Rupanya mogok. Kendaraan-kendaraan lain melaju lewat, tak ada orang yg peduli. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tak tahu apa yg hendak dilaqukan. Rupanya mencari bantuan. Aqu mendekat.
“Ada yg bisa aqu bantu, Mbak?” tanyaqu sopan.
Ia terkejut dan menatapku agak curiga. Aqu memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok tawaran bantuan seperti itu.
“Tak usah taqut, Mbak”, kataqu.”Namaqu Ardy. Boleh aqu lihat mesinnya?”
Walaupun agak segan ia mengucapkan terima kasih dan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problema penyumbatan slang bensin. Aqu membetulkannya dan mesin dihidupkan lagi. Ia ingin membayar namun aqu menolak. Kejadian itu berlalu begitu saja.
Tak kuduga hari berikutnya aqu bertemu lagi dgnnya di Tunjungan Plaza. Aqu sedang menemani anak-anak berjalan-jalan ketika ia menyapaqu. Kuperkenalkan dia pada anak-anak. Ia tersenyum manis kepada keduanya.
“Sekali lagi terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namaqu Meywan. Maaf, kemarin tak sempat berkenalan lebih lanjut.”
“Aqu Ardy”, sahutku sopan.

Harus kuaqui, mataqu mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. Perempuan itu jelas turunan Cina. Kontras dgn pakaian kantor kemarin, ia sungguh menarik dalem pakaian santainya. Ia mengenakan celana jeans biru agak ketat, dipadu dgn kaos putih berlengan pendek dan leher rendah.
Pakaiannya itu jelas menampilkan keseksian tubuhnya. Buah dadanya yg ranum berukuran kira-kira 38 menonjol dgn jujurnya, dipadu oleh pinggang yg ramping. Pinggulnya bundar indah digantungi oleh dua bongkahan bokong yg besar.
“Kok bengong”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana”, ajaknya.
Seperti kerbau dicocok hidungnya aqu menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku mendahului. Keduanya tampak ceria dibelikan es krim, sesuatu yg tak pernah kulaqukan. Kami duduk di meja terdekat sembari memperhatikan orang-orang yg lewat.
“Ibunya anak-anak nggak ikut?” tanyanya.
Aqu tak menjawab. Aqu melirik ke kedua anakku, Anita dan Marko. Anita menunduk menghindari air mata.
“Ibu sudah di surga, Tante”, kata Marko polos. Ia memandangku.
“Isteriku sudah meninggal”, kataqu. Hening sejenak.
“Maaf”, katanya,”Aqu tak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dgn rasa bersalah.

Pokok pembicaraan beralih ke anak-anak, ke sekolah, ke pekerjaan dan sebagainya. Akhirnya aqu tahu kalau ia manajer cabang satu perusahaan pemasaran tekstil yg mengelola beberapa toko pakaian. Aqu juga akhirnya tahu kalau ia berumur 32 tahun dan sudah menjanda selama satu setengah tahun tanpa anak.
Selama pembicaraan itu sulit mataqu terlepas dari bongkahan dadanya yg menonjol padat. Menariknya, sering ia menggerak-gerakkan tubuhnya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol dan kelihatan jelas bentuknya. Beberapa kali aqu menelan air liur membayangkan nikmatnya menggumuli tubuh bahenol nan seksi ini.
“Nggak berpikir menikah lagi?” tanyaqu.
“Rasanya nggak ada yg mau sama aqu”, sahutnya.
“Ah, Masak!” sahutku,”Aqu mau kok, kalau diberi kesempatan”, lanjutku sedikit nakal dan memberanikan diri.”Kamu masih cantik dan menarik. Seksi lagi.”
“Ah, Ardy bisa aja”, katanya tersipu-sipu sembari menepuk tanganku. Tapi nampak benar ia senang dgn ucapanku.

Tak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol. Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Meywan, perempuan Cina itu, memberikan alamat rumah, nomor telepon dan HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia berbisik,
“Aqu menunggu Ardy di rumah.”
Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yg mau menolak kesempatan berada bersama perempuan semanis dan seseksi Meywan. Aqu mengangguk sembari mengedipkan mata. Ia membalasnya dgn kedipan mata juga. Ini kesempatan emas. Apalagi sore itu Anita dan Marko akan dijemput kakek dan neneknya dan bermalam di sana.
“OK. Malam nanti aqu main ke rumah”, bisikku juga, “Jam tujuh aqu sudah di sana.” Ia tersenyum-senyum manis.
Sore itu sesudah anak-anak dijemput kakek dan neneknya, aqu membersihkan sepeda motorku lalu mandi. Sembari mandi imajinasi seksualku mulai muncul. Bagaimana tampang Meywan tanpa pakaian? Pasti indah sekali tubuhnya yg bugil. Dan pasti sangatlah nikmat menggeluti dan menyetubuhi tubuh semontok dan selembut itu.
Apalagi aqu sebetulnya sudah lama ingin menikmati tubuh seorang perempuan Cina. Tapi apakah ia mau menerimaqu? Apalagi aqu bukan orang Cina. Dari kawasan Timur Indonesia lagi. Kulitku agak gelap dgn rambut yg ikal.
Tapi.. Peduli amat. Toh ia yg mengundangku. Andaikata aqu diberi kesempatan, tak akan ku siakan. Kalau toh ia hanya sekedar mengungkapkan terima kasih atas pertolongaqu kemarin, yah tak apalah. Aqu tersenyum sendiri.
Jam tujuh lewat lima menit aqu berhasil menemukan rumahnya di kawasan Margorejo itu. Rumah yg indah dan mewah untuk ukuranku, berlantai dua dgn lampu depan yg buram. Kupencet bel dua kali. Selang satu menit seorang perempuan separuh baya membukakan pintu pagar. Rupanya pembantu rumah tangga.
“Pak Ardy?” ia bertanya, “Silahkan, Pak. Bu Meywan menunggu di dalem”, lanjutnya lagi.
Aqu mengikuti langkahnya dan dipersilahkan duduk di ruang tamu dan iapun menghilang ke dalem. Selang semenit, Meywan keluar. Ia mengenakan baju dan celana santai di bawah lutut. Aqu berdiri menyambutnya.
“Selamat datang ke rumahku”, katanya.
Ia mengembangkan tangannya dan aqu dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang perempuan ke pipiku sejak kematian isteriku. Aqu berdebaran. Ia menggandengku ke ruang tengah dan duduk di sofa yg empuk. Mulutku seakan terkunci. Beberapa saat bercakap-cakap, si pembantu rumah tangga datang menghantar minuman.
“Silahkan diminum, Pak”, katanya sopan, “Aqu juga sekalian pamit, Bu”, katanya kepada Meywan.
“Makan sudah siap, Bu. Aqu datang lagi besok jam sepuluh.”
“Biar masuk sore aja, Bu”, kata Meywan, “Aqu di rumah aja besok. Datang saja jam tiga-an.”

Pembantu itu mengangguk sopan dan berlalu.
“Ayo minum. Santai aja, aqu mandi dulu”, katanya sembari menepuk pahaqu.
Tersenyum-senyum ia berlalu ke kamar mandi. Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yg dikenakannya cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya. Buah dadanya yg montok itu menonjol ke depan laksana gunung. Bokongnya yg besar dan bulat berayun-ayun lembut mengikuti gerak jalannya. Pahanya padat dan mulus ditopang oleh betis yg indah.
“Santai saja, anggap rumah sendiri”, lanjutnya sebelum menghilang ke balik pintu.
Dua puluh menit menunggu itu rasanya seperti seabad. Ketika akhirnya ia muncul, Meywan membuatku terkesima. Rambutnya yg panjang sampai di punggungnya dibiarkan tergerai. Wajahnya segar dan manis. Ia mengenakan baju tidur longgar berwarna cream dipadu celana berenda berwarna serupa.
Namun yg membuat mataqu membelalak ialah bahan pakaian itu tipis, sehingga pakaian dalemnya jelas kelihatan. BH merah kecil yg dikenakannya menutupi hanya sepertiga buah dadanya memberikan pemandangan yg indah. Celana dalem merah jelas memberikan bentuk bokongnya yg besar bergelantungan. Pemandangan yg menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku. Kemaluanku mulai bergerak-gerak dan berdenyut-denyut.
“Aqu tahu, Ardy suka”, katanya sembari duduk di sampingku, “Siang tadi di TP (Tunjungan Plaza) aqu lihat mata Ardy tak pernah lepas dari buah dadaqu. Tak usah khawatir, malam ini sepenuhnya milik kita.” 
Ia lalu mencium pipiku. Nafasnya menderu-deru. Dalem hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Aqu merengkuh tubuh montok itu ketat ke dalem pelukanku. Tangaqu mulai bergerilya di balik baju tidurnya mencari-cari buah dadanya yg montok itu. Ia menggeliat-geliat agar tanganku lebih leluasa bergerak sembari mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku. Lidahku menerobos mulutnya dan bergulat dgn lidahnya.
Tangannya pun aktif menyerobot T-shirt yg kukenakan dan meraba-raba perut dan punggungku. Membalas gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yg mulus. Kunikmati kehalusan kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, kurasa ia membuka kakinya lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak.
Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan kemaluannya yg masih tertutup celana dalem tipis. Jariku menelikung ke balik celana dalem itu dan menyentuh bibir kemaluannya. Ia mengaduh pendek namun segera bungkam oleh permainan lidahku. Kurasakan tubuhnya mulai menggeletar menahan nafsu birahi yg semakin meningkat.
Tangannyapun menerobos celana dalemku dan tangan lembut itu menggenggam batang kemaluan yg kubanggakan itu. Kemaluanku tergolong besar dan panjang. Ukuran tegang penuh kira-kira 15 cm dgn diameter sekitar 4 cm. Senjata kebanggaanku inilah yg pernah menjadi kesukaan dan kebanggaan isteriku. Aqu yakin senjataqu ini akan menjadi kesukaan Meywan. Ia pasti akan ketagihan.
“Au.. Besarnya”, kata Meywan sembari mengelus lembut kemaluanku.
Elusan lembut jari-jarinya itu membuat kemaluanku semakin mengembang dan mengeras. Aqu mengerang-ngerang nikmat. Ia mulai menjilati dagu dan leherku dan sejalan dgn itu melepaskan bajuku. Segera sesudah lepas bajuku bibir mungilnya itu menyentuh puting susuku. Lidahnya bergerak lincah menjilatinya.
Aqu merasakan kenikmatan yg luar biasa. Tangannya kembali menerobos celanaqu dan menggenggam kemaluanku yg semakin berdenyut-denyut. Aqu pun bergerak melepaskan pakaian tidurnya. Rasanya seperti bermimpi, seorang perempuan Cina yg cantik dan seksi duduk di pahaqu hanya dgn celana dalem dan BH.
“Ayo ke kamar”, bisiknya, “Kita tuntaskan di sana.”
Aqu bangkit berdiri. Ia menjulurkan tangannya minta digendong. Tubuh bahenol nan seksi itu kurengkuh ke dalem pelukanku. Kuangkat tubuh itu dan ia bergayut di leherku. Lidahnya terus menerabas batang leherku membuat nafasku terengah-engah nikmat.
Buah dadanya yg sungguh montok dan lembut menempel lekat di dadaqu. Masuk ke kamar tidurnya, kurebahkan tubuh itu ke ranjang yg lebar dan empuk. Aqu menariknya berdiri dan mulai melepaskan BH dan celana dalemnya.
Ia membiarkan aqu melaqukan semua itu sembari mendesah-desah menahan nafsunya yg pasti semakin menggila. Sesudah tak ada selembar benangpun yg menempel di tubuhnya, aqu mundur dan memandangi tubuh telanjang bulat yg mengagumkan itu.
Kulitnya putih bersih, wajahnya bulat telur dgn mata agak sipit seperti umumnya orang Cina. Rambutnya hitam tergerai sampai di punggungnya. Buah dadanya sungguh besar namun padat dan menonjol ke depan dgn puting yg kemerah-merahan. Perutnya rata dgn lekukan pusar yg menawan.
Pahanya mulus dgn pinggul yg bundar digantungi oleh dua bongkah bokong yg besar bulat padat. Di sela paha itu kulihat gundukan hitam lebat bulu kemaluannya. Sungguh pemandangan yg indah dan menggairahkan birahi.
“Ngapain hanya lihat tok,” protesnya.
“Aqu kagum akan keindahan tubuhmu”, sahutku.
“Semuanya ini milikmu”, katanya sembari merentangkan tangan dan mendekatiku.

Tubuh bugil polos itu kini melekat erat ditubuhku. Didorongnya aqu ke atas ranjang empuk itu. Mulutnya segera menjelajahi seluruh dada dan perutku terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal pahaqu. Tangannya lincah melepaskan celanaqu. Celana dalemku segera dipelorotnya.
Kemaluanku yg sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Tiba-tiba mulutnya menangkap batang kemaluanku itu. Kurasakan sensasi yg luar biasa ketika lidahnya lincah memutar-mutar kemaluanku dalem mulutnya. Aqu mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi gila itu.
Puas mempermainkan kemaluanku dgn mulutnya ia melepaskan diri dan merebahkan diri di sampingku. Aqu menelentangkannya dan mulutku mulai beraksi. Kuserga buah dada kanannya sembari tangan kananku meremas-remas buah dada kirinya. Bibirku mengulum puting buah dadanya yg mengeras itu.
Buah dadanya juga mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas buah dada kanan mulutku beralih ke buah dada kiri. Lalu perlahan namun pasti aqu menuruni perutnya. Ia menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yg semakin menggila. Aqu menjilati perutnya yg rata dan menjulurkan lidahku ke pusarnya.
“Auu..” erangnya, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.
Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya yg mulus padat itu membuka, menampakkan liang surgawinya yg sudah merekah dan basah. Rambut hitam lebat melingkupi liang yg kemerah-merahan itu. Kudekatkan mulutku ke liang itu dan perlahan lidahku menyuruk ke dalem liang yg sudah basah membanjir itu.
Ia menjerit dan spontan duduk sembari menekan kepalaqu sehingga lidahku lebih dalem terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Bokongnya menggeletar hebat sedang pahanya semakin lebar membuka.
“Aaa.. Auu.. Ooo..”, jeritnya keras.
Aqu tahu tak ada sesuatu pun yg bakalan menghalangiku menikmati dan menyetubuhi si cantik bahenon nan seksi ini. Tapi aqu tak ingin menikmatinya sebagai orang raqus. Sedikit demi sedikit namun sangat nikmat. Aqu terus mempermainkan klitorisnya dgn lidahku.
Tiba-tiba ia menghentakkan bokongnya ke atas dan memegang kepalaqu erat-erat. Ia melolong keras. Pada saat itu kurasakan banjir cairan vaginanya. Ia sudah mencapai orgasme yg pertama. Aqu berhenti sejenak membiarkan ia menikmatinya. Sesudah itu mulailah aqu menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya itu.
Kembali erangan suaranya terdengar tanda birahinya mulai menaik lagi. Tangannya terjulur mencari-cari batang kejantananku. Kemaluanku sudah tegak sekeras beton. Ia meremasnya. Aqu menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian. 
Kudorong tubuh bahenon nan seksi itu rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aqu bergerak ke atasnya. Ia membuka pahanya lebar-lebar siap menerima penetrasi kemaluanku. Kepalanya bergerak-gerak di atas rambutnya yg terserak.
Mulutnya terus menggumam tak jelas. Matanya terpejam. Kuturunkan bokongku. Batang kemaluanku berkilat-kilat dan memerah kepalanya siap menjalankan tugasnya. Kuusap-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Ia semakin menggelinjang seperti kepinding.
“Cepat.. Cepat.. Aqu sudah nggak tahan!” jeritnya.
Kuturunkan bokongku perlahan-lahan. Dan.. BLESS!
Kemaluanku menerobos liang senggamanya diiringi jeritannya membelah malam. Tetangga sebelah mungkin bisa mendengar lolongannya itu. Aqu berhenti sebentar membiarkan dia menikmatinya. Lalu kutekan lagi bokongku sehingga kemaluanku yg panjang dan besar itu menerobos ke dalem dan terbenam sepenuhnya dalem liang surgawi miliknya.
Ia menghentak-hentakkan bokongnya ke atas agar lebih dalem menerima diriku. Sejenak aqu diam menikmati sensasi yg luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aqu mulai menggerakkan kemaluanku. Balasannya juga luar biasa.
Dinding-dinding liang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seberti digigit-gigit. Bokongnya yg bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Buah dadanya tergoncang-goncang seirama dgn genjotanku di kemaluannya.
Matanya terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis mulutnya menahankan rasa nikmat. Desahan itu berubah menjadi erangan kemudian jeritan panjang terlontar membelah udara malam. Kubungkam jeritannya dgn mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kemaluanku leluasa bertarung dgn kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dgn lidahnya.
“OH..”, erangnya, “Lebih keras sayg, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”
Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya seirama dgn gerakan bokongku. Di saat itulah kurasakan gejala ledakan magma di batang kemaluanku. Sebentar lagu aqu akan orgasme.
“Aqu mau keluar, Meywan”, bisikku di sela-sela nafasku memburu.
“Aqu juga”, sahutnya, “Di dalem sayg. Keluarkan di dalem. Aqu ingin kamu di dalem.”

Kupercepat gerakan bokongku. Keringatku mengalir dan menyatu dgn keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua buah dadanya. Diiringi geraman keras kuhentakkan bokongku dan kemaluanku membenam sedalem-dalemnya. Spermaqu memancar deras. Ia pun melolong panjang dan menghentakkan bokongnya ke atas menerima diriku sedalem-dalemnya.
Kedua pahanya naik dan membelit bokongku. Ia pun mencapai puncaknya. Kemaluanku berdenyut-denyut memuntahkan spermaqu ke dalem rahimnya. Inilah orgasmeku yg pertama di dalem kemaluan seorang perempuan sejak kematian isteriku. Dan ternyata perempuan itu adalah Meywan yg cantik bahenol dan seksi.
Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan-lahan aqu mengangkat tubuhku. Aqu memandangi wajahnya yg berbinar karena birahinya sudah terpuaskan. Ia tersenyum dan membelai wajahku.
“Ardy, kamu hebat sekali, sayg”, katanya, “Sudah lebih dari setahun aqu tak merasakan lagi kejantanan lelaki seperti ini.”
“Meywan juga luar biasa”, sahutku, “Aqu sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yg menawan ini. Meywan tak menyesal bersetubuh dgnku?”
“Tak”, katanya, “Aqu malah berbangga bisa menjadi perempuan pertama sesudah kematian isterimu. Mau kan kamu memuaskan aqu lagi nanti?”

“Tentu saja mau”, kataqu, “Bodoh kalau nolak rejeki ini.” Ia tertawa.
“Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aqu,” lanjutnya, “Tapi kalau aqu yg pingin, boleh kan aqu nelpon?”
“Tentu.. Tentu..”, balasku cepat.
“Mulai sekarang kamu bisa menyetubuhi aqu kapan saja. Tinggal kabarkan”, katanya.

Hatiku bersorak ria. Aqu mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Lapar katanya dan pingin makan. Malam itu hingga hari Minggu siang sungguh tak terlupakan. Kami terus berpacu dalem birahi untuk memuaskan nafsu.
Aqu menyetubuhinya di sofa, di meja makan, di dapur, di kamar mandi dalem berbagai posisi. Di atas, di bawah, dari belakang. Pendek kata hari itu adalah hari penuh kenikmatan birahi. Dapat ditebak, pertemuan pertama itu berlanjut dgn aneka pertemuan lain. Kadang-kadang kami mencari hotel namun terbanyak di rumahnya.
Sesekali ia mampir ke tempatku kalau anak-anak lagi mengunjungi kakek dan neneknya. Pertemuan-pertemuan kami selalu diisi dgn permainan birahi yg panas dan menggairahkan.

Rabu, 25 Januari 2017

Bernike Guru Yang Paling Ku Cintai

By On 1/25/2017 11:52:00 PM
cdewasa18.blogspot.com - Bernike Si Guru Sexy – Pagi itu seperti biasanya aqu semangat sekali ke sekolah. Alasannya karena pelajaran pertama hari Sabtu adalah Bahasa Inggris. Bukan karena Bahasa Inggris adalah pelajaran favoritku, tetapi karena guru Bahasa Inggrisku sangat seksi.Namanya Bernike (nama samaran). Tetapi lebih suka dipanggil Miss Bernike. Dia sudah bersuami seorang pelayaran dan punya satu anak berumur 3 tahun. Tetapi walau sudah bersuami dan punya anak, dia suka sekali mengenakan pakaian yg seksi walaupun itu sedang berada di sekolah. Mungkin jika tak mengenalnya akan mengira kalau dia masih perawan.




Seperti biasanya pagi ini aqu tak memperhatikan materi yg dibeikan Miss Bernike, walau aqu terlihat fokus ke depan. Kenyataannya aqu hanya memandangi badan seksi Bernike dan membayangkan andai bisa menidurinya walau hanya semalam. Lamunanku akhirnya dikejutkan oleh perkataan Miss Bernike,”Oke, tutup bukunya. Kita adakan ulangan !”. Sial ! Aqu jelas tak siap karena memang tadi tak memperhatikan pelajaran yg dia berikan. Pelajaran Bahasa Inggris berakhir. Dan waktu hasil ulangan diberikan, aqu harus remidi. Sebelum meninggalkan kelas Miss Bernike berpesan agar aqu menemuinya di kantor waktu pulang sekolah.

Singkat cerita akhirnya aqu menemui Miss Bernike di kantor waktu pulang sekolah. Sebagian besar guru sudah pulang karena memang sekarang adalah waktunya pulang. Setelah aqu dipersilahkan duduk, Miss Bernike langsung menegurku lantaran aqu remidi. “Saya heran ya kok kamu bisa remidi ? Dan yg jadi masalah adalah waktu saya perhatikan tadi kamu memperhatikan waktu saya mengajar. Tapi kenapa bisa remidi. Apa yg amu perhatikan tadi ?”. Pertanyaan seperti itu jelas membuatku bingung harus jawab apa. Masa iya mau dijawab kalo aqu hanya memandangi badan seksinya. Nggak mungkin banget kan ?!. Akhirnya Miss Bernike berkata ,“Oke. Itu tak penting. Yg jelas kamu nanti malam harus ke rumah saya. Saya ingin tahu cara belajar kamu. Jangan sampai tak datang !”. Belum sempat aqu berkata apa-apa, Miss Bernike sudah meninggalkan kantor.

Malamnya aqu emang benar-benar ke rumah Miss Bernike. Setiap Malam Minggu aqu memang selalu diberi kebebasan untuk keluar. Waktu aqu mengetuk pintu, ternyata anak Miss Bernike yg membuka pintu. 

“mama kamu ada?”, tanyaqu kemudian. 

“Ada. Masih di kamar”, jawabnya. 

Kemudian anak iu masuk lagi memanggil ibunya. Tak lama kemudian Miss Bernike keluar. Dan aqu benar-benar terpana waktu melihat Miss Bernike. Dia memakai kaos putih yg sangat ketat hingga badan seksinya terlihat jelas. Dan juga celana ketatnya yg sangat pendek hingga tak mampu menyembunyikan kemulusan pahanya. Benar-benar tak terlihat seperti cara berpakaian seorang guru.

Miss Bernike segera mengajakku belajar di ruang tamu dan menyuruh anaknya untuk segera tidur. Tetapi selama 20menit belajar, aqu tak bisa konsentrasi. Miss Bernike yg duduk sangat dekat dgnku membuatku berdebar-debar. Apalagi pahanya yg sejak tadi menempel di pahaqu. Sepertinya dia sengaja melaqukan itu. Entah apa yg merasuki pikiranku, tiba-tiba tanganku tergerak untuk meraba paha mulus Miss Bernike. Tak beberapa lama Miss Bernike menoleh ke arahku. Aqu langsung tersadar dgn apa yg telah kulaqukan. Dan sudah siap jika tiba-tiba kena tampar karena berani melaqukan tindakan kurang ajar terhadap guru. Tetapi ternyata tak. Miss Bernike malah tersenyum kepadaqu dan mengedipkan sebelah matanya kepadaqu dgn manja. Hal itu membuatku semakin berani untuk meneruskan perbuatanku.


Aqu mendorong badannya tidur terlentang di sofa . Lalu aqu menindihnya dan membisikkan kalimat di telinganya,

“aqu mencintamu Bernike…..”. Bernike tak menjawabnya. 

Dia hanya memelukku dgn erat. Aqu lalu dgn mesra menggigit telinganya dgn pelan. Tangan kananku segera membelai rambut Bernike dgn mesra. Sementara tangan kiriku mulai meraba-raba buah dada Bernike. Tapi waktu aqu ingin meremas buah dadanya, dia menahanku. 
“kenapa sayg ?” tanyaqu. 

“sebentar…”, jawab Bernike dgn tersenyum. 

Dia lalu menuju pintu dan menguncinya. Lalu dia kembali menuju sofa. Sekarang giliran dia yg menindihku. 

“sekarang sudah aman”, katanya lalu tersenyum. 

Aqu lalu mencium bibirnya. Tetapi Miss Bernike malah membuka mulutnya menyuruhku memagut bibirnya dan kini bibir kami berpagutan dgn ganas. Tangan kiriku pun segera meremas-remas buah dada Bernike yg tadi sempat tertunda. Dan tangan kananku meremas-remas bokong Bernike yg montok.

“Saygku….puasin aqu ya… Suamiku sudah hampir satu tahun nggak pulang. Aqu butuh cumbuan dan belaian dari seorang lelaki..”, kata Bernike dgn mendesah. 

Memang wajar jika Miss Bernike kesepian. Suaminya yg kerja pelayaran hanya pulang paling cepat setengah tahun sekali. Aqu terus meremas-remas buah dada Bernike. Setelah kira kira 5 menit, aqu segera membuka kaosku dan celanaqu. Begitu juga dgn Bernike. Kali ini dia hanya memakai bra dan CD. Dan aqu sangat terpana melihat badan Bernike.

Badannya sangat seksi dan mulus. Tiba-tiba saja Bernike meremas batang kemaluanku yg sudah tegang sejak tadi. 

“jangan cuma dilihat, sayg. Malam ini puasin aqu”, kata Bernike sembari tersenyum. 

Kemudian dia menuntun tanganku untuk melepas CD nya. Lalu mendorong kepalaqu dan menghentikannya tepat di depan kemaluannya yg sangat harum. 

“malam ini, itu milikmu….” . Aqu tak hanya diam. 

Sedetik kemudian lidahku sudah menjilati liang keperempuanan milik guruku tersebut. Bernike terlihat terangsang. Tangannya menekan kepalaqu ke liang kemaluannya. Bernike terlihat kecewa waktu aqu menghentikan jilatanku. Tetapi dia kembali terdiam waktu tangan kananku sudah menemukan ‘mainan’ baru.

Ya, jari-jari tanganku sudah mengelus-elus bibir kemaluan Bernike yg ditumbuhi bulu-bulu tipis. Tak lama kemudian aqu berhasil menemukan klitorisnya. Waktu aqu sentuh dgn jariku, dia terlihat menggelinjang. kami berganti posisi. Kali ini aqu yg berada di atas. Tangan kiriku menahan posisinya. Sementara tangan kananku masih terus mengocok kemaluannya yg sudah basah. Bernike terus menggelinjang.
Dia melepas bra nya sendiri dan meremas-remas buah dadanya sendiri. 

“aaaaahhhh, sayg. Jangan siksa aqu sayg…. nikmat….ahhhhh”, rancaunya tak terkendali. 

Aqu mempercepat gerakan jariku di kemaluannya. Semakin cepat dan Bernike terlihatnya akan segera mencapai klimaks pertamanya. 

“aaaaaaaahhh”,jeritan Bernike akhirnya keluar bersamaan dgn muncratnya cairan cinta dari lubang kenikmatan Bernike. 

Badan seksi Bernike pun terlihat berkeringat. 

“Aqu kagum padamu. Jarimu saja sudah membuatku mencapai puncak kenikmatan. Bagaimana jika ini yg masuk ke memekku…”, kata Bernike sembari melepas CD yg kugunakan. 

Lalu dgn mesra dia menyepong kemaluanku. Aqupun terangsang hebat. Bibir seksi Bernike yg selama ini kukagumi sekarang sedang mengulum kemaluanku. Tapi waktu aqu hampir klimaks aqu mencabut kemaluanku. 

“kenapa sayg…?”, tanya Bernike. Aqu tak menjawab. Aqu hanya mendorong Bernike agar terlentang di sofa.

Lalu aqu menjepit kemaluanku dgn buah dada montok milik Bernike. Aqu menggesek-geskkan kemaluanku di belahan dada Bernike dan kenikmatan yg tiada tara membuatku klimaks. Air mani yg keluar cukup banyak. Aqu mengoleskan seluruh air maniku ke buah dada Bernike. Bernike terlihat tersenyum dgn apa yg kulaqukan. Kemudian tanpa disuruh dia langsung bangun dan menjilat sisa sisa air mani di kemaluanku dgn mulutnya. 

“bagaimana sayg ? Kamu puas ?”,tanya Miss Bernike dgn mesra. 

“Aqu mencintaimu Bernike….. aqu sangat ingin memilikimu…..”,kataqu. 

Dia mengalungkan tangannya di leherku. Kemudian mencium bibirku dan kami kembali bepagutan. Semetara tangan kananku terus meremas remas buah dada milik Bernike.setelah puas,

Bernike bekata,” sekarang waktunya kita mulai permainan yg sesungguhnya….” . 

Dia lalu menuntunku masuk ke kamar. Setelah itu dia mengunci pintu dan sekarang kami berdua merasa lebih nyaman. Ya, ternyata anaknya memiliki kamar sendiri. Tak ikut tidur dgn mamanya. Dan itu membuatku merasa lebih leluasa untuk bercumbu dgn Bernike. Aqu membopong Bernike ke kasur dan aqu menindihnya. Bernike memelukku dan aqu membelai rambutnya. 

“sudah siap ?”,tanya Bernike.

“tapi Bernike…., aqu belum pernah melaqukan ini….”. Aqu memang sering melihat video porno. 

Tetapi berhubungan layaknya suami istri seperti ini adalah pengalaman pertama bagiku.

Bernike meyakinkanku “Wah, asyik dong. Aqu adalah orang pertama yg merasakan kontolmu yg besar ini. Dan sekarang ucapkan selamat tinggal untuk status perjaka mu. Aqu akan memberi kenikmatan yg tak akan pernah kamu lupakan…..” . 

Kemudian tangannya menuntun kemaluanku masuk ke lubang kemaluan nya. Dia berkata lagi,”ooohh, punyamu lebih besar daripada punya suamiku sayg…… Sekarang, dorong kemaluanmu untuk menembus liang kenikmatan ini….” . 

Aqu pun dgn pelan mendorong kemaluanku. Sedikit sulit karena selain kemaluanku yg luayan besar tetapi juga walau Bernike sudah bersuami, dia sudah tak melaqukan hubungan intim hampir satu tahun. Aqu terus mencobanya. 

“ahhhh, ayo sayg. Terus……sedikit lagi…..awwwww…ahhhhh….”, desah Bernike. 

Aqu terus mendorong kemaluanku dan blessssss…. Aqu berhasil memasukkan seluruh kemaluanku ke dalam kemaluan Bernike dibarengi dgn jeritan Miss Bernike. Aqu mendiamkannya sebentar. lalu aqu mulai melaqukan gerakan maju mundur. Bernike pun menambah kenikmatan bersenggama dgn goygan bokongnya. Semakin lama aqu mempercepat gerakanku. Begitu juga dgn Bernike.


Aqu merancau tak terkendali “sayg…. aqu akan klimaks sayg……aaaahhhhh” . 

“sabar sayg….. tahan dulu. Kita klimaks bersama-sama”, kata Bernike. 

“tapi aqu sudah tak tahan sayg…. aaaahhhhh……”, akhirnya aqu pun klimaks dan menyemprotkan banyak sekali sperma di dalam liang keperempuanan Bernike. 

Kemaluanku terlihat berdenyut -denyut. Sementara Bernike belum klimaks dan terlihat kecewa. Bernike mendorongku. 

“aaah, payah kamu…. !“, kata Bernike sembari memasang muka kecewa. 

“maafkan aqu sayg…..”, kataqu lalu mengecup bibir Bernike.

“lagi yuk.. aqu masih pegen ni..” kata Bernike sembari mengelap kemaluanku dgn tissu. 

“capek sayg?”, tanya Bernike penuh perhatian. 

Aqu hanya menggeleng. 

“ayo kita mulai lagi”, kata Bernike sembari menindihku. 

Kami kembali melaqukan hubungan intim tetapi kali ini posisi Bernike ada di atasku. Bernike mulai menggerakkan badannya maju mundur. 

“ooowwww, nikmat sekali sayg….. ahhhh…ahhhh…ahhhhh” desah Bernike dgn mesra. 

Terlihatnya dia sengaja memancing birahiku agar cepat muncul. Kemaluanku pun kembali tegang. Tetapi kali ini aqu berusaha untuk lebih menahan nafsuku. Aqu tak ingin kembali kalah oleh perempuan yg sekarang berada di atasku. Gerakan Bernike semakin cepat. 

“ohhh, nikmat sekali. Ohhh sayg, sudah lama aqu tak merasakan hubungan ini…”.

Aqu hanya tersenyum. Kali ini kami berbalik posisi. Giliran aqu yg berada di atas. Aqu memompa badan Bernike. Dia hanya merancau.

“ah…ah…ahhh.ahhhh…..ayo sayg semakin cepat sayg….ayo cepat……ahhhhh” . 

Aqu mempercepat gerakanku. Aqu merasa akan segera klimaks. Tetapi terlihatnya Bernike juga akan segera klimaks. 

“sayg….aqu akan keluar……ahhhhh…..”, kataqu. 

“owwwhh, aqu juga akan klimaks”,jawab Bernike. 

Aqu terus mempercepat gerakanku. Keringat terlihat keluar dari badan kami berdua. 

“sayg….aqu keluarrrrrrrr…..”, kata Bernike. 

Dan tak beberapa lama kemudian kami klimaks bersama sama. Crot…crot….crottt…. . sperma yg keluar sangat banyak seakan memenuhi kemaluan Bernike yg sempit. Badanku sangat lemas. Kami kelelahan. Terutama aqu yg malam ini sudah klimaks tiga kali. 

Bernike berkata,“sayg….nggak nygka kamu hebat sekali malam ini. Inilah kenikmatan yg sangat aqu dambakan… kenikmatan yg tak pernah aqu dapatkan dari suamiku…. jangan pernah tinggalin aqu sayg….” . 

“Aqu tak akan pernah meninggalkan perempuan secantik kamu Bernike. Aqu tak peduli walaupun kamu adalah guruku… tapi aqu harus segera pulang Bernike”, kataqu. 

Tetapi Bernike menahanku,“jangan sayg…. tidurlah di sini malam ini”. 

Aqu lalu mengambil hp dan menelfon mama kalo aqu tidur di rumah kawan. Bernike terlihat senang. Aqu pun mengambil selimut dan tidur dgn posisi kemaluan masih menancap di kemaluan Bernike.

Paginya aqu terbangun pukul 04.20 . Badanku terasa pegal semua. 

Aqu membangunkan Bernike,“sayg…..bangun sayg !”. 

“Kenapa…? ini kan hari Minggu. Kamu ketagihan memekku ya?”,rayu Bernike. 

“Aqu taqut kamu hamil Bernike”,kataqu. 

“Kenapa harus taqut ? Yg perlu kulaqukan jika aqu benar-benar hamil adalah menceraikan suamiku dan menikah dgnmu”,jawab Bernike dgn enteng. 

“apa?! aqu masih sekolah. Aqu tak siap jka harus menikahimu”, kataqu. 

Bernike berkata lagi,”masa bodoh dgn itu. kamu menumpahkan seluruh spermAmu ke rahimku. Jika aqu hamil, ini anak kita saygku….”.

Belum sempat aqu berkata apa-apa, Bernike sudah mengarahkan kemaluanku masuk ke Dalam kemaluannya dan berkata,

”main lagi yuk. Biar semangat…”. 

Kami pun bermain satu ronde pagi itu. Waktu permainan selesai, jam menunjukkan pukul 05.04. Aqupun ingin pulang tetapi masih kepikiran dgn kemungkinan Bernike hamil. Tiba-tiba Bernike mengecup bibirku dan berkata,

”Kamu masih kepikiran dgn perkataanku ya? kamu nggak perlu taqut aqu hamil. Kecil kemungkinan aqu hamil karena kemarin dan hari ini bukanlah masa suburku. Rahasia ini aman kok ! minggu depan datang lagi ya” .

Aqupun membalas ciumannya dan pulang dgn gembira. Tak sabar menantikan Malam Minggu lagi.